Kamis, 30 Desember 2010

Karya Ilmiah Menjadi Guru Sukses

MUKADIMAH

Segala puji hanya milik Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunannya. Kami berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan kami. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa dan Tiada Sekutu Bagi-Nya; dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka dapat memahami perkataanku.
Ya Allah, yang telah mengajari Adam dan Ibrahim, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, dan jadikanlah bermanfat untuk kami apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sertatambahkanlah ilmu kepada kami. Maha Suci Engkau, tiada ilmu yang kami miliki kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar iu benar serta berikanlah kemampuan kepada kami untuk mengikutinya dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu batil serta berikanlah kemampuan kepada kami untuk menjauhinya.
Wahai Rabb kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk kami, dan berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
Ya Allah,aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat,hati yang tidak khusyu’ doa yang tidak didengar dan amal yang tidak diangkat dari sisi-Mu.
Ya Allah, sampaikan shalawat, salam dan rahmat-Mu bagi Guru kebaikan, pamungkas para Nabi-Mu dan makhluk pilihan-Mu, Muhammad bin Abdullah berserta para sahabatnya dan orang-orang yang berdakwah dengan dakwahnya dan mengkuti sunahnya hngga hari kiamat nanti.
Alhamdulillah penulis ucapkan atas terselesaikannya karya tulis ini sebagai sarana belajar dan berbagi imu dengan para pembaca, pada kesempatan ini saya membawakan topik/judul menjadi Seorang Guru Yang Sukses, mengingat pendidikan khususnya di indonesia ini semakin berkembang.  
Perkembangan dalam dunia pendidikan dewasa ini semakin dirasakan bertambah pesat dibandingkan dengan dekade awal abad ke dua puluhan. Banyak sekali hal baru yang diketemukan dan dikembangkan, baik dari sistemnya itu sendiri, kurikulum, metodologi, media dan teknologi pendidikan dan yang tidak kalah penting adalah sosok seorang tenaga pendidik yang memenuhi kriteria menjadi seorang pendidik yang profesional.
Berbagai perkembangan dalam dunia pendidikan maupun ilmu pengetahuan pada umumnya adalah berkat usaha yang dilakukan seseorang dalam melakukan penemuan yang didasarkan pada bukti-bukti yang muncul yang dilakukan melalui penelitian yang intesif dan tepat guna. Penelitian menjadi guru yang sukses ini sebagai aplikasi dari penelitian berkesinambungan dan berkelanjuttan secara intensif dengan objek seorang guru.
Mengingat guru adalah unsur yang paling penting dari sebuah kehidupan sosial maka dari itu saya sengaja membuat karya ilmiah ini untuk mengupas dan dan mendalami serta berbagi pengetahuan untuk para pembaca khususnya para calon tenaga pendidik dimasa yang akan datang, maka dari itu para mahasiswa jurusan kependidikan harus tau dan mempersiapan diri dari sekarang tentang trik-trik menjadi guru yang sukses setidaknya karya ilmiah ini dapat membantu rekan-rekan mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan tentang guru ini.
Dalam penyelesaian karya ilmiah ini penulis sangat berterima kasih sekali kepada kedua orang tua ku di desa yang senantiasa memberikan doa, nasehat dan dorongan, tak lupa Kepada Yang Terhormat Dra. Hj. Afiyah, As, M.Si selaku Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan serta saran-saran yang sangat berarti, serta teman sejawat yang telah banyak memberi dorongan dalam terselesaikannya karya ilmiah ini.
Disadari sepenuhnya oleh penulis bahwa tiada gading yang tak retak. Begitu pula segala kekurangan dan kelemahan pada karya ilmiah ini. Oleh karna itu, tegur sapa serta saran kontruktif yang membangun dari mana pun datangnya akan diterima dengan tangan terbuka.

                     Yogyakarta,     Oktober 2010
                     Penulis,


                     Arif Cahya Wicaksana
                     NIM. 10410118





DAFTAR ISI

Mukadimah..................................................................................................          1
Daftar Isi......................................................................................................          4
BAB I    Pendahuluan
I.1  Latar belakang.........................................................................          6  
I.2  Perumusan masalah.................................................................           7
I.3  Tujuan penelitian.....................................................................           7
I.4  Manfaat penelitian..................................................................            8
I.5  Pembatasan Masalah...............................................................          8
I.6  Metode penulisan....................................................................          8
I.7  Hipotesa..................................................................................         9
BAB II   Landasan Teori
II.1   Konsep dasar pendidikan......................................................         17
II.2   Konsep dasar pengajaran dan pembelajaran.........................          18
II.3   Konsep dasar guru................................................................         19
II.4  Sukses....................................................................................        20
BAB III Metode Penelitian
III.1   Metode penelitian................................................................         23
III.2  Sumber data..........................................................................        23
III.3  Teknik pengumpulan data....................................................          23
III.4  Teknik analisi data...............................................................          23
BAB IV Pembahasan
IV.1   Yakinlah..............................................................................        24
IV.2   Memulai pembelajaran.......................................................          25
IV.3   Menggunakan metode pembelajaran..................................           26
IV.4   Menggunakan media pembelajaran.....................................          29
IV.5   Menghargai siswa................................................................        30
IV.6   Menilai hasil belajar............................................................          31
IV.7   Menciptakan interaksi yang harmonis.................................           32
IV.8   Mengelola kelas...................................................................        34
IV.9   Mengembangkan diri...........................................................         35
BAB V  Penutup
V.1   Kesimpulan...........................................................................        40
V.2   Saran.....................................................................................        41
Daftar Pustaka.............................................................................................         44


BAB  I
PENDAHULUAN


I.1.  Latar Belakang

Menjadi guru yang sukses memiliki tanggung jawab moral/etika dan pengembangan standar pembelajarannya. Dalam setiap profesi selalu bersentuhan dengan kehidupan masyarakat, sehingga di dalamnya mengandung aspek-aspek etika yang harus dicapai.  Seorang guru yang sukses harus selalu bertanya apakah ukuran, kriteria kemampuan dan keterampilannya masih berlaku saat ini. Bila mana perlu harus melakukan pemutakhiran(updating) kemampuannya, jangan hanya menguasai kemampuan yang itu-itu saja apalagi sudah kedaluwarsa (outdate profesionlisme).
Jika selama ini mengajar baru mampu dengan ceramah harus ada kemauan meningkatkan kemampuannya dengan menguasai berbagai strategi pembelajaran, jika sekarang baru mampu menggunakan kapur dan papan tulis ditingkatkan kemampuannya dengan menguasai dan membuat media pembelajaran, jika baru mampu membentak siswa bandel ditingkatkan kemampuannya hingga melakukan penyadaran kepada siswa.
Jika guru tidak pernah melakukan tindakan pengembangan standar pengajarannya sendiri maka akan timbul perbedaan standar pengajaran yang tidak dapat dipertanggung jawabkan antara suatu masyarakat/daerah/negara dengan standar yang berlaku di masyarakat/daerah/negara lain. Kasihan anak cucu kita akan menjadi bangsa yang tidak bergerak kemana-mana karena keterbatasan ilmu yang diperoleh dari sekolah.

I.2.  Perumusan Masalah

Dalam karya ilmiah ini akan dijabarkan atau dijelaskan bagai mana menjadi guru yang sukses dan profesional dimulai dari keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang guru, memulai pembelajaran dikelas, penggunaan metode pembelajaran, menggunakan media pembelajaran, cara menghargai siswa, menilai hasil belajar siswa, menciptakan interaksi yang harmonis, mengelola kelas yang ideal dan pengembangan diri seorang pendidik itu sendiri demi tercapainya kesuksessan yang dibarengi dengan keberhasilan para siswa.

I.3.  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini sangat besar, dan disini saya kelompokkan menjadi dua  hal yaitu;
1.         Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan karya ilmiah ini adalah memperoleh gambaran/petunjuk bagai mana menjadi seorang pendidik yang sukses dan menjadi tenaga kependidikan yang memiliki keunggulan, kompe-titif maupun komperatif.
2.         Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan memahami trik-trik menjadi guru yang sukses bagi calon-calon tenaga pendidik masa depan.

I.4.  Manfaat Penelitian
Manfaat  penulisan karya tulis ilmiah ini sangat besar manfaatnya bagi pengenbangan sistem pendidikan maupaun untuk kepentingan praktis dalam penyelenggaraan pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada seorang guru dan juga para mahasiwa jurusan kependidikan.
2.      Hasil penelitian dapat dijadikan contoh atau gambaran dalam proses pembelajaran.
3.      Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan atau policy dalam penyusunan strategi pengembangan pendidikan.
4.      Untuk menyelesaikan kewajiban tugas pembuatan karya ilmiah pada mata kuliah pengantar ilmu pendidikan.

I.5.  Pembatasan Masalah

Mengigat sangat luas sekali penjelasan tentang kependidikan, terutama yang menyinggung profesi tenaga pendidik,  pembatasan masalah dalam karya tulis ini sampai pada pengembangan diri seorang pendidik itu sendiri demi tercapainya kesuksessan yang dibarengi dengan keberhasilan para siswa.

I.6.  Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode studi  kepustakaan yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.

I.7.  Hipotesa
1.   Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
2.   Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal yang selanjutnya disebut BAN-PNF adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jalur pendidikan nonformal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
3.   Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
4.   Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
5.   Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan;
6.   Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan
7.   Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.
8.   Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan.
9.   Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
10. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
11. Jaringan Kurikulum merupakan suatu sistem kerja sama antara pusat dengan daerah, antardaerah, dan antar unsur di daerah dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan daerah.
12. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
13. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
14. Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajarandan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.
15. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
16. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
17. Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
18. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
19. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
20. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP adalah unit pelaksana teknis Departemen yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan;
21. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
22. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
23. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
24. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
25. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
26. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
27. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
28. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
29. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
30. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
31. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah
32. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
33. Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu
34. Penilaian kurikulum adalah suatu proses mempertimbangkan kualitas dan efektivitas program kurikulum
35. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
36. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai suatu proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penSkorannya harus jelas.
37. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus
38. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
39. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
40. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
41. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
42. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
43. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
44. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
45. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
46. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
47. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
48. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
49. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
50. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.
51. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
52. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
53. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik .
54. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.
55. Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam menyusun soal sebagai alat penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur, dan menggunakan bahasa yang tidak mengandung makna ganda. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.



BAB  II
LANDASAN TEORI




II.1.   Konsep Dasar Pendidikan

Jean Piaget ( 1896 ) pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ” Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ” yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.
Orang yang memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbing atau ”pedagog”, dalam perkembangannya, istilah pendidikan (pedagogy) berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab.

II.2.   Konsep Dasar Pengajaran Dan Pembelajaran
Pengajaran ialah sesuatu tugasan dan aktiviti yang diusahakan bersama oleh guru dan muridnya. Pengajaran ini adalah dirancangkan guru secara sisitematik dan teliti untuk melaksanakannya dengan kaedah dan teknik mengajar yang sesuai, membimbing, menggalak dan memotivasikan murid supaya mengambil inisiatif untuk belajar, demi memperolehi ilmu pengetahuan dan menguasai kemahiran yang diperlukan.
Apakah ocia-ciri Pengajaran;
·           guru dan murid,
·           guru sebagai pengajar dan murid sebagai pembelajar,
·           hanya bermakna apabila ada pembelajaran,
·           melibatkan instruksi diikuti dengan latihan, indoktrinasi dan pelaziman,
·           melibatkan proses pemikiran dan penggunaan bahasa atau symbol,
·           ada kaitan dengan tugasan dan pencapaian,
·           boleh dijalankan dengan aktiviti berpusatkan guru, murid dan gabungan guru-murid serta berpusatkan sumber,
·           meliputi rancangan mengajar,
·           proses yang melibatkan interaksi,
·           ada unsur sains dan seni.
Sedangkan pembelajaran merupakan proses memperolehi ilmu pengetahuan atau kemahiran. Mengikut Robert M. Gagne (1970) dalam The Condition of Learning, pembelajaran merupakan “perubahan tingkah laku atau kebolehan seseorang yang dapat dikekalkan, tidak termasuk perubahan yang disebabkan proses pertumbuhan”.
Mengikut Woolfolk (1980) dalam Educational Psychology for Teachers, pembelajaran dilihat sebagai perubahan dalaman yang berlaku kepada seseorang dengan membentuk perkaitan yang baru, atau sebagai potensi yang sanggup menghasilkan tindak balas yang baru.
Ciri-ciri Pembelajaran;
·           Satu proses yang berterusan,
·           Secara formal dan tak formal,
·           Secara formal melalui sekolah – membaca, menulis & mengira dsb.,
·           Secara tak formal melalui rakan sebaya, keluarga, media massa, persekitaran.
·           Mempunyai teori-teori atau mazhab pembelajaran,
·           Empat mazhab pembelajaran utama – behavioris, kognitif, ocial dan humanis.

II.3.   Konsep Dasar Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 377), guru adalah manusia yang tugasnya (profesionalnya) mengajar. Sedangkan menurut St. Vembrianto, dkk., (1994 : 21) dalam buku Kamus Pendidikan yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional di sekolah dengan tugas utama mengajar. Sementara pada sisi lain, guru diidentikkan dengan istilah pendidik, karena makna pendidik adalah usaha untuk membimbing, mengarahkan, mentransfer ilmu dapat dilakukan secara umum. Namun istilah guru biasa dipakai untuk pendidik pada lembaga formal, seperti sekolah, madrasah, dan dosen dalam dunia perguruan tinggi.
Sedangkan secara istilah pendidik adalah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
Istilah pendidik ini dapat dilihat dari pendapat Fadhil al-Djamali yang dikutip oleh Ramayulis (2002: 85-86) bahwa pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia. Lebih jauh Ramayulis melihat konsep pendidik pada tataran pendidikan Islam, bahwa pendidik dalam konteks ini adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggung jawab atas pendidikan dirinya dan orang lain.

II.4.   Sukses
Setiap orang mendefinisikan kesuksesan bermacam-macam. Seseorang akan menganggap diri mereka sudah sukses jika telah mendapatkan apa yang telah dicita-citakan. Sukses itu sendiri bukanlah mutlak hasil dari kerja keras, tetapi dari sigma faktor-faktor pendukung lainnya. Ketika kita sudah mengerahkan semua usaha terbaik kita, belum tentu akan membuahkan kesuksesan. Jika kita perhatikan, untuk mencapai kesuksesan itu sendiri memerlukan strategi-strategi yang jitu, berpikir akurat dan efisien. Segenap usaha yang telah kita kerahkan perlu dibarengi dengan evaluasi sehingga tidak terlanjur salah melangkah.
Beberapa kriteria agar seseorang dapat mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang;
1.        Mempunyai satu tujuan
Peran yang pertama sekali dalam pencapaian kesuksesan adalah individu tersebut harus punya tujuan utama, supaya lebih konsentrasi untuk meraih tujuan utama itu. Kalau individu tersebut  punya beberapa tujuan, usahakan supaya tujuan-tujuan tersebut menuju ke arah yang sama/berdampingan dan tidak bertolak belakang.
2.        Siapkan agenda
Selain tujuan, individu tersebut harus mempersiapkan agenda / jadwal untuk menuju tujuan itu. Misalnya, seorang Guru yang sukses  harus mempunyai Silabus, Prota, Promes dan RPP dalam pengajarannya supaya dalam pengajarannya tersebut dapat terarah dan tepat serta sesuai dengan kurikulum.
3.        Rajin dan tekun
Selalu rajin bekerja dan tekun pada apa yang sedang anda lakukan untuk tujuan utama dan pendukungnya. Orang yang sering bermalas-malasan dan tidak bekerja keras akan menunda proses menuju kesuksesan. Kesuksesan itu tidak dapat diraih dalam sekejap mata. Proses untuk meraih kesuksesan itu membutuhkan kerajinan dan ketekunan serta kesabaran dan juga ada trik-triknya yang setiap individu berbeda menyikapinya.
4.    Pantang menyerah dan tidak putus asa
Memang tidak lah gampang kalau seseorang mengalami sesuatu halangan ataupun kegagalan dalam perjalanan kamu menuju sukses. Namun, orang-orang yang dianggap “sukses” pasti sudah pernah mengalami kegagalan dan selalu terbangun dan maju terus pantang mundur. Orang yang gagal sekali dan langsung menyerah, tidak akan pernah sukses.
5.    Percaya diri dan bersikap optimis
Orang sukses itu butuh percaya diri dan yakin pada dirinya sendiri kalau ia pasti bisa, tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa diraih asalkan rajin dan percaya dengan kemampuan diri sendiri. Selalu bersikap optimis terhadap hal-hal yang mungkin membuat anda berpikir untuk menyerah.
6.    Berdoa
Segala sesuatu yang akan kita kerjakan dan kita impikan pastinya tidak akan berhasil dan terkabulkan jika tidak mendapatkan ridho dari Allah SWT, maka kewajiban kita sebagai umat islam adalah berdoa memohon keridhoan-Nya agar apa yang kita inginkan dan kita cita-citakan dapat terkabul dan kita nikmati.



BAB III
METODE PENELITAN


III.1.   Metode penelitian
Metode penelitian yang saya gunakan adalah dengan metode pustaka, yang berdasarkan dari berbagai referensi buku dan website, juga hasil pemikiran yang menimbang dan mengambil inti dan permasalahan dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan penelitian saya ini bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat serta mudah dipahami.

III.2.   Sumber data
Data-data yang saya ambil bersumber dari buku dan website juga pemikiran yang komprehensif.

III.3.   Teknik pengumpulan data
Dalam teknik pengumpulan data ini saya mengutip dari buku dan website dengan proses menambah, mengurangi juga memilah.

III.4.   Teknik analisis data
Cara saya dalam menganalisis data yang saya dapat yaitu dengan mentelaah apa yang menjadi inti dari buku dan website yang dapat saya jadikan referensi dan sumber, kemudian saya tulis dengan pemikiran yang komprehensif saya simpulkan dan saya hubungkan dengan logika dalam sistem pengajaran seorang Guru yang sukses dengan pengajarannya.


BAB IV
PEMBAHASAN

Patut diketahui bahwa menjadi guru merupakan sebuah profesi yang sangat mulia. Maka berbahagialah bagi Anda yang berani memikul beban yang sangat berat ini. Keberhasilan seorang guru tidak dapat dilihat dalam waktu sekejap. Belajar mengajar merupakan sebuah proses, karena itu diperlukan waktu yang lama untuk melihat hasilnya. Menjadi guru yang sukses tidaklah mudah. Dalam pembahasan menjadi Guru sukses ini akan terbagi menjadi beberapa sub dasar menurut penempatannya agar mempermudah dalam penerapannya menjadi Guru yang  profesional, bermartabat, sejahtera.
IV.1.    Yakinlah
1.    Proses menjadi guru yang profesional diawali dengan sikap yang mantap, yakni keyakinan. Keyakinan terhadap profesi adalah kunci kesuksesan.
2.    Yakinlah ada hikmah dibalik profesi anda. Ada hal-hal tersembunyi, ada dunia yang indah, ada cita-cita yang menyala, ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji Tuhan yang pasti.
3.    Jangan ragukan lagi bahwa profesi anda adalah penting. Jika pemadam kebakaran atau dokter dapat membantu menyelamatkan jiwa seseorang, maka anda pun dapat membangun peradaban.
4.    Jangan menggunakan kata “hanya” untuk menyebutkan profesi anda. Jika anda tidak menghargai profesi anda, siapa lagi yang akan menghargainya?
5.    Syukuri dan nikmati profesi anda. Sikap ini merupakan sumber energi besar untuk manjalani profesi anda.
IV.2.    Memulai Pembelajaran
6.    Rancanglah pembelajaran anda sebaik mungkin sehingga memudahkan anda melaksanakannya. Tuliskan dengan jelas dan rinci apa yang akan siswa dan anda lakukan dalam pembelajaran.
7.    Tetapkan indikator pencapaian pembelajaran di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran anda secara operasional dan jelas. Tetapkan pula metode dan media pembelajaran yang akan anda gunakan serta uraikan penggunaannya.
8.    Milikilah dokumen-dokumen penting, seperti kurikulum, silabus, dan sistem penilaian yang mendukung tugas profesional anda.
9.    Kuasai materi jauh lebih banyak dari yang akan anda ajarkan. Bersiaplah untuk membelajarkan siswa yang berkemampuan lebih dan siswa yang berkemampuan lambat.
10.  Mulailah pembelajaran dengan tepat waktu. Ucapkan salam dan tanyakan kondisi siswa agar suasana lebih hangat dan tidak kaku. Sebarkanlah pandangan keseluruh siswa sehingga mereka merasa diperhatikan keberadaanya.
11.  Sadarkan siswa akan manfaat pembelajaran yang akan mereka ikuti dengan mengaitkannya dengan masalah nyata atau materi yang telah siswa ketahui.
12.  Pastika siswa telah menguasai materi prasyarat dengan memberikan pertanyaan lisan atau tes tertulis singkat diawal pembelajaran.
13.  Berikan gambaran kepada siswa tentang kompetensi yang harus mereka kuasai, kegiatan pembelajaran yang akan mereka lakukan, dan tugas-tugas yang akan mereka kerjakan.
14.  Sesekali tanyakan kepada siswa, pembelajaran seperti apa yang mereka kehendaki agar mereka merasa dilibatkan dalam pembelajaran.
IV.3.    Menggunakan Metode Pembelajaran
15.  Setiap siswa memiliki tipe dan gaya belajar sendiri. Gunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi, materi, karakteristik siswa dan kondisi kelas anda.
16.  Cara menghafal yang paling baik adalah dengan memahami. Meminta siswa untuk menghafal tanpa memahaminya merupakan perbuatan sia-sia dan mungkin juga kejam.
17.  pembelajaran tidak dimaksudkan sebagai proses mentransfer ilmu, melainkan sebagai usaha guru untuk membantu siswa membangun pengetahuannya. Kembangkanlah suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri.
18.  Terapkan pembelajaran yang membiasakan siswa untuk memecahkan masalah, menginterpretasikan data, memahami isu, atau mengepresikan pendapat dengan alasan yang tepat. Hal yang demikian diyakini dapat mengembangkan keterampilan siswa untuk berfikir logis dan kritis.
19.  Lakukan pembelajaran yang menyeimbangkan aktifitas mental dan fisik siswa.
20.  Lakukan aktifitas pembelajaran yang bervariasi. Jika perlu berikan humor atau permainan edukatif. Gunakan sumber belajar yang bervariasi guna lebih memperkaya pengalaman belajar siswa.
21.  Berikan penekanan pada konsep-konsep penting dengan sedikit meninggikan intensitas suara ketika menyebutkannya, memberikan isyarat, memberikan ilustrasikan gambar, atau dengan mengulanginya.
22.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencerna penjelasan anda dengan memberikan waktu jeda atau hening sejenak disela-sela penjelasan anda.
23.  Sikap diam siswa kadang bukan bertanda bahwa mereka telah memahami materi pelajaran. Berikan pertanyaan atau tugas singkat guna memastikan bahwa mereka memang betul-betul menguasainya.
24.  Jangan berharap siswa dapat mengerjakan tugas yang anda berikan dengan baik, jika anda tidak pernah menjelaskan cara mengerjakannya.
25.  Jawaban yang tepat hanya diperoleh dari pertanyaan yang tepat. Ajukan pertanyaan dengan jelas, tepat, dan tidak teralu panjang sehingga dengan mudah dipahami siswa.
26.  Berikan pertanyaan atau tugas keseluruh siswa sebelum menujuk kesalah satu siswa untuk menjawab atau mengerjakan. Jangan lupa berikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir sebelum mereka mejawabnya.
27.  Jangan selalu meminta atau memanggil siswa untuk mengerjakan tugas atau untuk menjawab pertanyaan berdasarkan urutan daftar hadir atau sesuai urutan t4 duduk mereka. Pastikan bahwa semua siswa selalu siap mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan anda setiap saat.
28.  Jika siswa tidak segera menjawab pertanyaan anda, berikan pertanyaan-pertanyaan penuntun atau ungkapkan kembali pertanyaan anda dengan kalimat yang sederhana.
29.  Dengarkan pertanyaan atau pendapat siswa dengan baik. Hindarilah menanggapinya dengan sinis. Mintalah siswa lain untuk juga mendengarkan dan berilah kesempatan kepada mereka untuk menanggapinya sebelum anda memberikan jawaban atau penjelasan.
30.  Jika pertanyaan atau pendapat siswa tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, jawablah dengan singkat dan sampaikan bahwahal itu akan dibahas pada pertemuaan lain atau beritahu siswa dimana siswa dapat memperoleh jawannya.
31.  Jika pertanyaan siswa terkait dengan arti kata atau kalimat bahasa asing, janganlah dijawab dengan sekedar menterjemahkannya, tapi berikan juga contoh, gambar, penerangan atau model.
32.  Rancanglah pembelajaran yang dapat membelajarkan nilai-nilai edukatif sehingga dapat membantu siswa memilikikepribadiaan yang baik.
33.  Terangkan pembelajaran yang menekankan pentingnya kebersamaan dan menghargai perbedaan. Sadarkan pula bahwa lebih banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan berkerja sama dari pada berkompetisi.
34.  Sesekali jangan biarkan siswa membentuk kelompok belajar mereka sendiri. Atur ulang keanggotaan kelompok dengan memperhatikan keberagaman siswa. Yakinkan bahwa mereka juga membutuhkan pengalaman berkerja sama dalam keberagaman.
35.  Bicara berlebihan tidak identik dengan pembelajaran yang baik. Sedikitlah bicara dan lebih banyaklah mendengarkan pernyataan atau pendapat siswa. Penjelasan singkat sering lebih efektif.
IV.4.    Menggunakan Media Pembelajaran
36.  Ada kalanya konsep atau materi begitu abstrak bagi siswa, Buatlah ia konkret dengan menggunakan peraga atau media yang sesuai.
37.  Kebaikan suatu media pembelajaran tidak terletak pada kecanggihannya, melainkan pada kesesuaiannya dengan kompetensi, materi, metode pembelajaran, serta karakteristik siswa.
38.  Benda-benda konkret sederhana dikelas atau yang dapat ditemukan diligkungan sekitar mungkin lebih efektif untuk membelajarkan suatu konsep. Namun, memang terdapat konsep-konsep tertentu yang kompleks akan lebih mudah dipahami jika menggunakan program-program komputer tertetu yang canggih.
39.  Jika akan menggunakan Over Head Projector (OHP), siapkan terlebih dahulu transparasi dengan tulisan atau gambar yang jelas, letakkan terlebih dahulu transparansi sebelum OHP dihidupkan. Atur fokus dan bacalah tulisan yang ada di transpalasi. Matikan OHP jika akan mengganti transparasi atau bila akan memberikan penjelasan panjang.
40.  Sebelum anda memulai pembelajaran, pastikan bahwa papan tulis dalam keadaan bersih. Tulislah hal-hal yang penting dengan jelas dan rapi.
41.  Jika papan tulis terlalu lebar, bagilah menjadi dua bagian. Mulailah menulis dari sisi kiri atas dan teruskan kesebelah kanannya. Sesekali berjalanlah kebagian belakang kelas untuk memastikan bahwa tulisan anda dapat dibaca seluruh siswa. Pastikan papan tulis dalam keadaan bersih sebelum anda meninggalkan kelas.
IV.5.    Menghargai Siswa
42.  Hargai dan mengertilah siswa jika anda ingin dihargai, dihormati, dan dimengerti oleh mereka.
43.  Janganlah ragu dan menunda untuk memberikan pujian atau hadiah kepada siswa sebagai imbalan atas prestasi mereka. Berikan teguran atau hukuman yang mendidik terhadap prilaku yang kurang sesuai. Acungan jempol, anggukan kepala, sorot mata, atau ucapan anda untuk mengepresikan.
44.  Seimbangkanlah antara memuji dan mengkritik siswa. Pujilah siswa secara terbuka namun kritiklah mereka secara individual. Hindari memberikan pujian yang berlebiihan. Siswa lebih memerlukan umpan balik yang jujur dan relistis.
45.  Segera lupakan kesalahan dan kegagalan siswa. Maafkan mereka. Hidari memvonis siswa berdasarkan kesalahan yang pernah mereka lakukan. Guru yang baik selalu memberikan kesempatan lagi bagi siswa yang belum berhasil.
46.  Bersikaplah relistis  dan bijaksana terhadap perkerjaan rumah yang anda berikan kepada siswa. Hindari pemberian perkerjaan rumah yang berlebihan. Siswa mempunyai aktifitas pribadi lain yang juga penting; beribadah, berkerja, berolah raga, melakukan hobi dan egiatan keluarga lainnya.
IV.6.    Menilai Hasil Belajar
47.  Siswa berhak segera mengetahui seberapa jauh mereka menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Sampaikan segera mungkin kepada siswa hasil belajar mereka.
48.  Hendaknya tidak hanya menggunakan hasil tes tertulis untuk menyimpulkan kemampuan siswa. Mungkin siswa mempunyai kemampuan yang lebih dari pada yang ditunjukkan oleh hasil tes tersebut. Gunakan metode penelitian yang sesuai dan berfariasi, seperti penilaian kinerja, observasi sistematik, penilaian portfolio dan sebagainya, sehingga dapat menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh.
49.  Selain untuk menilai kemampuan siswa, gunakan hasil tes untuk mengefaluasi efektifitas pembelajaran dan mengidentifikasi bagian materi yang siswa masih memerlukan bantuan atau remidi. Perlu diingat, hasil tes tidak digunakan untuk menghukum, memvonis, atau mempermalukan siswa.
50.  Hendaknya tidak mengatakan kepada siswa tentang kegagalan mereka tanpa memberitahukannya dimana dan bagai mana mereka dapat memperbaiki atau memperoleh bantuan untuk memperbaiki.
51.  Dorong siswa untuk mengungkapkan pengalaman belajarnya, juga mengungkapkan apa yang sudah dan belum mereka ketahui. Hal ini merupakan cara baik bagi siswa untuk menyatakan perasaannya, mengekspresikan kreativitasnya dan mempraktikkan kemampuan menulis.
IV.7.    Menciptakan Interaksi Yang Harmonis
52.  Sediakan waktu untuk memberikan bantuan secara individual kepada siswa jika mereka memang membutuhkannya.
53.  Jelaskan posisi anda terhadap isu-isu penting yang mungkin dihadapi siswa, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan sebagainya. Siswa memerukan anda sebagai pembimbingnya.
54.  Sesekali ceritakan kehidupan harmonis keluarga anda atau orang lain. Berbagilah kebahagiaan kepada siswa. Hal ini dapat menyadarkan mereka bahwa kebahagiyaan adalah sesuatu yang dapat diusahakan dan dimiliki siapapun.
55.  Tekankan kepada siswa akan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat. Sadari bahwa tidak semua siswa dapat melanjutkan sekolah. Namun yang pasti mereka harus mencapai kesuksesan. Salah satu kunci kesuksesan adalah dengan belajar sepanjang hayat.
56.  Biarkan siswa melihat bagaimana anda melakukan aktivitas belajar, membaca, dan berkerja keras. Hal ini merupakan cara yang efektif untuk membelajarkan hal serupa.
57.  Janganlahberputus asa terhadap kenakalan siswa. Sedikit kenakalan, kadang merupakan pertanda kretivitas. Berpikirlah bahwa tidak sedikit orang dewasa yang sukses adalah mereka yang dulunya nakal disekolah.
58.  Sadari bahwa boleh jadi siswa yang paling menjengkelkan anda, adalah siswa yang paling memerlukan bimbingan anda.
59.  Berhati-hatilah dengan pandangan mata anda. Memang, pandangan mata tidak dapat membunuh, tetapi sangat mungkin dapat membuat nyeri dan menyakitkan siswa.
60.  Perhatiakan bahasa tubuh anda. Sikap tubuh dan ekspresi mimik sering memiliki makna lebih dari kata-kata.
61.  Mendengarkan dengan aktif, menggunakan bahasa tubuh yang baik sering merupakan cara untuk mengatasi konflik dikelas anda.
62.  Sesekali terlibatlah dalam aktivitas siswa diluar kelas. Hal ini merupakan cara yang baik untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa.
63.  Jagalah kata-kata anda. Jangan pernah berkompromi dengan ketidak jujuran. Jangan pernah menjanjikan sesuatu yang tidak mungkin anda tepati. Jika siswa tidak mempercayai gurunya, siapa lagi yang dapat mereka percayai?
65.  Jangan berfikir bahwa anda mampu menyelesaikan semua masalah siswa. Terkadang siswa juga memerlukan bantuan ahli. Kenalilah keterbatasan anda.
IV.8     Mengelola Kelas
66.  Amatilah siswa ketika masuk dan meninggalkan kelas anda. Wajah mereka akan mengatakan banyak pada anda tentang pembelajaran yang anda lakukan.
67.  Sesekali aturlah tempat duduk siswa sehingga memudahkan anda untuk berinteraksi dengan mereka.
68.  Berdiri dibelakang meja bukanlah posisi terbaik. Bangkit, dekati dan bimbinglah siswa. Mereka memerlukan kedekatan dan bimbingan anda.
69.  Sesekali biarkan sedikit kegaduhan terjadi dikelas. Kadang ini merupakan tanda bahwa siswa befikir dan terlibat dalam pembelajaran.
70.  Buatlah kesepakatan kepada siswa apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan dikelas serta konsekuensinya. Ini merupakan satu pendekatan anda dalam mengelola kelas.
71.  Jika ada siswa yang mengobrol ketika anda memberikan penjelasan, berhentilah berbicara. Pandanglah mereka, panggil namanya, beri pertanyaan, atau minta mereka untuk berpendapat.
72.  Hadapilah siswa yang nakal dengan penuh kesaaran, kasih sayang dan perhatian. Hafalkan namanya. Gunakanlah namanya sebagai contoh kalimat atau suatu kasus yang baik. Mintalah untuk membaca teks, atau mengerjakan tugas dipapan tulis dan jangan lupa membimbing mereka.
73.  Jangan banyak membuang tenaga dengan marah. Marah memang mudah untuk dilakukan. Tetapi marahlah pada saat yang tepat, pada orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, dan alasan yang tepat tidak mudah dan perlu dipelajari.
IV.9.    Mengembangkan Diri
74.  Siswa memerlukan anda dalam tampilan terbaik. Kenakan pakaian yang bersih, rapi, dan tidak ketat sehingga tidak mengganggu penampilan/gerak anda serta nyaman dipakaidan dilihat. Pakailah sepatu tertutup (bukan sepatu sandal) yang sesuai dan nyaman dikaki anda.
75.  Penampilan yang baik menjadikan anda merasa lebih segar dan percaya diri. Anda harus merasa baik dan nyaman tentang diri anda sebelum anda berusaha membangun kepercayaan diri siswa.
76.  Gunakan rias wajah secukupnya sehingga tidak menggangu perhatian siswa. Gunakan pula parfum seperlunya untuk menambah keyakinan diri.
77.  Ketahui dan taatilah kode etik profesi anda. Pelajari juga segala peraturan dan perundang-undangan yang mengatur hak dan kewajiban anda.
78.  Ketahui dan taatilah segala ketentuan atau tata tertip sekolah anda. Ajak dan doronglah siswa untuk mentaatinya juga.
79.  Luaskan wilayah pergaulan anda. Bergabunglah dengan asosiasi profesi anda. Kembangkn interaksi dengan orang lain dari berbagai latar belakang sosial. Hal ini dapat membuka diri anda dan memperkaya pengalaman dan pembelajaran anda.
80.  Jangan malu dan sungkan untuk meniru keberhasilan guru lain. Temukan cara bagai mana mereka melakukan hal itu.
81.  Kembangkanlah prinsip belajar sepanjang hayat. Guru yang baik juga pembelajar yang baik. Belajarlah hal-hal baru setiap hari yang akan memberikan hal baru dan tantangan lebih.
82.  Banyaklah membaca buku yang dapat meneguhkan kemampuan pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial anda sebagai guru. Sediakan waktu sedikitnya 15 menit untuk memikirkan dan mengendapkan bacaan anda.
83.  Kuasailah teknologi terbaru. Belajarlah kepada orang lain jika memang perlu. Jangan samapi siswa menganggab anda ketinggalan zaman.
84.  Sediakanlah waktu untuk mengevaluasi dan merefleksi diri. Jika perlu, temukan suatu tempat dimana anda dapat menikmati kesendirian anda. Kadang, kesendirian adalah obat yang mujarab bagi segala kepenatan.
85.  Ingat kembali alasan mengapa anda menjadi guru. Hal ini akan memperbaharui komitmen anda. Alasan-alasan seperti mencintai anak atau keinginan untuk membantu sesama, masih revan untuk dingat guna memperngaruhi semangat anda.
86.  Ingat kembali hal yang menyenangkan ketika anda menjadi siswa. Terapkan juga hal ini pada pembelajaran anda. Perspektif ini akan mengubah cara anda mengajar.
87.  Jangan sia-siakan waktu anda untuk mengatakan kepada orang bagai mana baiknya anda mengajar. Biarkan siswa yang yang mengatakan hal itu berdasarkan pengalamannya.
88.  Tanyakan kepada diri anda, jika pelajaran anda tidak menyenangkan bagi siswa atau jika siswa mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran, boleh jadi anda penyebabnya.
89.  Anda idak harus lebih cerdas dari pada siswa anda. Tetapi yang pasti anda harus lebih dewasa dari pada mereka.
90.  Berfikirlah tentang orang-orang atau guru-guru anda yang dapat memberikan inspirasi. Anda tidak dapat seperti mereka, tetapi anda dapat menentukan cara bagaimana caranya bisa menjadi lebih dari pada mereka. Jadilah diri anda sendiri.
91.  Jangan terlalu sedih terhadap apa yang dikatakan siswa tentang diri anda. Lebih sedihlah jika mereka tidak pernah berkata apapun tentang diri anda, itu berarti kehadiran anda tidak berarti sama sekali bagi mereka.
92.  Ingat,bahwa anda tidak harus mencoba menjadi lebih muda dari pada umur anda agar dapat mengajar siswa anda. Mereka akan menerima anda berapa pun usia anda jika anda memberikan apa yang mereka perlukan.
93.  Pikirkanlah tentang prestasi besar yang mungkin dapat anda capai. Anda tidak dapat mencapai suatu prestasi besar jika prestasi itu tidak pernah anda fikirkan sebelumnya.
94.  Tinjau ulang tujuan, visi, misi dan tujuan hidup anda. Orang yang paling mudah gagal adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup dan tidak tahu ingin menjadi apa ia sebenarnya.
95.  Anda hanya akan dapat berkonsentrasi menjalani profesi anda jika kondisi spiritual anda tenang. Setiap gerak, keinginan, cara berfikir, dan sikap, anda akan mudah terpengaruh oleh nuansa spiritual anda. Tingkatkan stamina spiritual anda dengan melakukan ibadah rutin yang dapat menentramkan jiwa anda.
96.  Ingatlah selalu pembelajaran yang terbaik yang pernah anda lakukan. Pikirkanlah hal itu dapat terjadi lagi.
98.  Pelajarilah karya sastra. Hargai musik dan seni. Hal ini menghaluskan jiwa, meningkatkan kearifan anda dan meningkatkan kualitas pembelajaran anda.
99.  Jagalah kesehatan dan kebugaran fisik anda. Siswa selalu mempunyai bayak energi untuk beraktivitas. Sebaliknya anda juga.
100.     Lakukan kebiasaan yang memberdayakan fisik anda. Bagun pagi dan berolahragalah secara rutin. Kembangkan keterampilan fisik tertentu (hobi) yang dapat membauta anda lebih rileks. Kesenangan yang dilakukan secara wajar dapat memberikan relaksasi bagi tubuh dan fikiran.
101.     Lakukan kebiasaan yang mendukung perubahan emosi anda. Kembangkan, perbaiki dan rawatlah hubungan positif anda dengan orang lain. Pelajarilah keterampilan empatik dan kepekaan emosi.
102.     Jangan pernah melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Belajar dari pengalaman itu perlu.
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa seorang guru yang ingin menjadi Guru yang sukses harus bisa benar-benar memahami secara mendalam apa itu pendidikan, pengajaran, serta caranya mengajar dan kepribadiannya.


BAB V
PENUTUP

V.1.   Kesimpulan
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran bagi siswa. Untuk memenuhi tugas ini, seorang guru bukan saja harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis, tetapi mereka juga harus menciptakan pengajaran yang berkesan. Ini bermakna guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar bagi siswa.
Dalam sesi pembelajaran, seorang guru kerap berhadapan dengan siswa yang berbeda tingkatan kecerdasan mereka. Hal ini memerlukan kejelian seorang guru dalam menentukan strategi pengajaran dan pembelajarannya. Ini bermakna, guru harus berfikir kritis untuk menentukan pendekatan, memilih kaedah dan menetapkan teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan perkembangan dan kecerdasan para siswa. Strategi yang dipilih itu, selain berpotensi menumbuhan minat siswa untuk belajar secara aktif, ia juga harus mampu membantu menganalisis konsep atau ide dan berupaya menarik hati siswa serta dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Perlunya guru menarik perhatian siswa dalam suatu pengajaran, aktivitas-aktivitas yang dipilih hendaknya yang menarik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk menunjang isi pelajaran dan konsep-konsep yang dijelaskan secara jelas dan berkesan. Dalam merancang sistem mengajar, aktivitas-aktivitas yang dipilih perlu mempunyai urutan yang sistematis. Ia perlu diselaraskan dengan isi kemahiran dan objektif pengajarannya. Lazimnya aktivitas yang dipilih itu adalah gerak dan kerja yang mampu memberikan motivasi, berupaya meningkatkan kesan terhadap intelek, ingatan, emosi, minat dan kecenderungan serta mampu membantu guru untuk menjelaskan pengajarannya.
Dalam merancang aktivitas mengajar yang berkesan dan bermakna kepada para siswa, guru haruslah memikirkan terlebih dahulu tentang kaedah dan teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pemilihan strategi secara bijaksana mampu menjamin kelicinan serta keberkesanan penyampaian sesuatu subjek atau modul sehingga tercapailah suatu kesuksesan dalam pembelajarannya itu.
V.2    Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan dalam karya tulis ini saya ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Pendidikan adalah tulang punggung dari Negara dan masyarakat, pendidikan pula yang dapat mengangkat derajat manusia menjadi lebih baik. Yang tak kalah pentingnya para pendidiklah/guru yang menjadi pioneer dari pendidikan. Dan bagi para sarjana dan calon sarjana pendidikan untuk mau menjadi seorang pioneer yang sukses membuat manusia menjadi lebih berderajat. Menjadi guru merupakan sebuah profesi yang sangat mulia. Maka berbahagialah bagi Anda yang berani memikul beban yang sangat berat ini. Keberhasilan seorang guru tidak dapat dilihat dalam waktu sekejap. Belajar mengajar merupakan sebuah proses, karena itu diperlukan waktu yang lama untuk melihat hasilnya. Menjadi guru yang sukses tidaklah mudah, ia dituntut untuk berfikir kritis, mengikuti perkembangan zaman dan selalu berusaha dengan giat juga selalu meningkatkan pengetahuannya serta selalu berdoa dan dibalut dengan kesabaran dan yang tak kalah penting adalah pantang menyerah.
Renungan Bagi Seorang Guru..
Hidup ini singkat...
Jadi berikanlah yang terbaik...
Bagaimana Anda jalani hidup Anda selama ini?
Bagaimana jika Anda bisa hidup lebih bahagia?
Bagai mana jika Anda bisa lebih sukses?
Bagai mana jika Anda bisa lebih dicintai?
Entah memang karena sudah’
Anda cita-citakan..
Anda impikan..
Anda rencanakan..
Atau entah mungkin karena alasan yang lain..
Faktanya...
Allah sudah mentakdirkan,
Anda sebagai seorang
GURU...!!
Jika Anda bisa menjadi GURU luar biasa!!
Kenapa Anda berhenti berusaha dan puas menjadi GURU biasa?..
Dalam Hidup dan karir Anda, Apa yang anda inginkan?
Apa yang anda banggakan?
Ketika jasad Anda telah berselimut tanah, Bagaimana’
Orang lain akan mengingat anda?
Bagaimana jika sesungguhnya, Anda ditakdirkan hidup lebih baik?..
Menjadi GURU yang SUKSES juga MULIA?..
Kebanyakan orang tidak tahu...
Jadi, hidup seperti apa yang Anda pilih?..
Dan..
GURU seperti apa yang Anda inginkan?...



DAFTAR PUSTAKA

Amir Tengku Ramly. 2005. Menjadi Guru Kaya. Bekasi: Pustaka Inti
Anis Matta, 2003. Model Manusia Muslim. Pesona Abad 21. Bandung: Syamil Cipta Media
Robert D. Ramsey. 2003. 501 Tips For Teacher. New York: Mc Graw Hill
Universitas Negeri Yogyakarta. 2008.  Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
Universitas Negeri Yogyakarta. 2010. 101 Cara Menjadi Guru Sukses. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
Dr. Qardhawi, Yusuf. 1996. Fatwa-Fatwa Kontemporer. Jilid 1. Jakarta: Gema Insani Press
http://www.lintasberita.com/go/1149458 (dibuka pada tanggal 14 November 2010, Jam 16.55 Wib)
http://ms.wikipedia.org/wiki/Teori_pembelajaran_dan_pengajaran (dibuka pada tanggal 10 November 2010, Jam 09.10 Wib)

















     
                                                                        Karya Ilmiah ini dapat di download disini (.docx).